Breaking News

Waspadai Skenario ISRAEL Lumpuhkan “GELOMBANG SELAMATKAN AL-AQSHA"!

SadiaSpace, Gelombang massa umat Islam di seluruh dunia, mengutuk kejahatan Zionis Israel yang menutup Masjid Suci Al-Aqsha, kian hari kian meningkat. Memenuhi seruan dari para penjaga (murabithin dan murabithat) Masjid Al-Aqsha, masjid umat Islam seluruh dunia. 

Berbagai macam aksi penyelamatan terhadap Masjid Kiblat Pertama Islam, dilaksanakan serentak dalam satu pekan ini dalam bingkai, Jum’atu Al-Ghadlab (Jumat Murka). Umat Islam menunjukkan persatuannya dalam membela tempat Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad Saw.

Menyikapi hal ini, Israel tidak tinggal diam. Pasalnya gelombang massa yang begitu massif di seluruh dunia dan di Palestina sendiri, memberikan dampak tekanan besar terhadap rezim penjajah Zionis Israel. 

Oleh karenanya umat Islam harus mewaspadai skenario Israel untuk menggagalkan gelombang massa, dengan cara melemahkan, menyebarkan informasi yang sebaliknya, dan berbagai isu yang menjadikan Umat Islam ragu untuk membela Al-Aqsha. 

Diantara skenario penggembosan ini adalah sebagai berikut;
1. Penyebaran Video Al-Aqsha dalam keadaan aman.
2. Penyebaran video Qubbatu Shakhra bukan Bagian Masjid Al-Aqsha


Pertama. Penyebaran video yang menggambarkan bahwa Masjid Al-Aqsha dalam kondisi aman. Berita penutupan Al-Aqsha disebutkan hanya provokasi kepada umat Islam, sehingga takut mengunjungi/ziarah ke Masjid Al-Aqsha.

Menyikapi hal ini. Ikatan Ulama Internasional menegaskan bahwa umat Islam di luar Palestina dilarang ziarah/mengunjungi Masjid Al-Aqsha, sampai Masjid Al-Aqsha dibebaskan, dikembalikan ke pangkuan umat Islam. 

Kenapa dilarang? Karena semua kunjungan seluruhnya menguntungkan Israel dan merugikan Muslim Palestina. Mengunjunginya semakin menguatkan posisi Israel. Seolah-olah dalam kondisi aman ketika di bawah penguasaan Israel. 

Mengunjunginya juga berarti melegitimasi penjajahan Israel, karena Israel akan membubuhkan stempel dalam dokumen, meskipun hanya di kertas bukan paspor.

Selain itu, keuangan akomodasi yang dikeluarkan untuk penginapan, konsumsi, transportasi, dan lain-lain, bekerjasama dengan rezim penjajah sehingga keuntungan masuk ke Israel. Pada masa Rasulullah Saw. Ada seorang perempuan yang sakit dan nadzar akan shalat di Masjid Al-Aqsha jika sembuh. 

Ketika ia sembuh, segera akan menunaikan nadzarnya dan disampaikan kepada Rasulullah Saw. Tetapi dilarang oleh Rasulullah Saw. 

Untuk melaksanakannya, disuruh melaksanakan shalat di Masjid Nabawi, karena saat itu Masjid Al-Aqsha masih dalam penguasaan Romawi.

Kedua. Penyebaran video yang menggambarkan bahwa Qubbatu Ash-Shakhrah bukan Masjid Al-Aqsha. 

Sesungguhnya yang disebut dengan Masjid Al-Aqsha adalah tanah seluas 14,4 hektar. Mencakup di dalamnya Masjid Qubbatu Ash-Shakhrah (Dome of the Rock), Masjid Al-Qibly (kubah berwarna perak), dan empat masjid yang lain. Secara fisik ditandai dengan tembok yang mengelilingi Masjid Al-Aqsha.

Demikian penjelasan ini. Semoga kita termasuk yang membela Al-Aqsha, bukan sebaliknya menjual Al-Aqsha kepada Zionis Israel, hanya karena ketidaktahuan kita. Amin.



Source :
*Ahmad Musyafa'*
Direktur International Aqsa Institute